Terapi Stroke dengan Olah Raga Jalan Pagi
dan Renang untuk Menjaga Kesehatan Pasca Stroke
Oleh : Ir. Najamudin, MT
Dosen Universitas Bandar Lampung
Terapi terakhir khusus penderita stroke
adalah terapi untuk kesenangan / rekreasi. Ini bukan main2. Seorang yang
terserang stroke, itu tidak pernah menjadi pulih 100%. Dan jika seseorang yang
kena stroke itu menjadi sangat stress dan tidak percaya diri, karena yang sakit
itu ‘otak’nya, bukan anggota tubuhnya. Jika orang itu dulu sewaktu masih sehat,
adalah seorang yang berpengaruh, misalkan dia adalah seorang Dosen atau guru,
pengacara ataupun seorang dokter, tetapi bergitu mereka terserang stroke,
mereka akan ‘tersisihkan’ dari komunitasnya.
Contohnya,
seperti aku sekarang ini. Aku adalah seorang seorang dosen dan staff
engineering pada sebuah Perusahaan Kontraktor Mechanical Engineering.
Pekerjaanku sebagai Engineering proyek2 Perawatan Mesin dan Manufacture, maka
aku selalu mobile, membuat laporan Tender, membuat Progress Engineering,
Procuremen, dan selalu sibuk baik siang maupun malam hari Aku tidak pernah
duduk berdiam diri, selalu mengawasi jalannya proyek perusahaan2ku dan meeting bersama mitra dan lain-lain.
Selain
itu, tiap pagi sebelum ke kantor, aku mengajar di sebuah universitas swasta di
dekat kantorku. Dan aku selalu menyempatkan diri untuk jalan pagi, berenang
atau fitness bila kesal dan atress melanda, sebelum aku melakukan pekerjaanku
lagi hingga tuntas sampai lebih dari tengah malam. Setiap hari seperti itu,
kecuali hari Minggu untuk anak2ku. Praktis, aku tidak pernah berhenti bergerak,
selalu mobile.
Sebenarnya,
aku tidak tersisih dari komunitasku, tetapi
jujur saja, karena kegiatanku tidak ‘mobile’, satu demi satu
‘kehidupanku’ menjadi berkurang. Aku tidak bisa hang-out lagi dengan teman2ku,
aku tidak bisa lagi fitness atau berenang dengan sahabat2ku dan aku tidak bisa
lagi untuk berdiskusi lama dengan mitra2ku karena bicaraku yang belum lancar.
Dan
ketika aku terserang stroke berat, tiba2 seakan2 aku ‘berhenti’ dari
kehidupanku ….. Tiba2 aku sama sekali
tidak bisa apa2. Jangankan bekerja ke lapangan, berdiripun dulu, aku tidak
mampu. Tetapi dengan terapi2 dari dokter dan terapistku, aku memang sudah bisa
bekerja lagi, walau belum sempurna. Dan aku tetap berusaha selalu ingin
menyempurnakan kesembuhanku. Terapi2 itu, semua berhubungan dengan fisikku :
bicara, menulis, bergerak dan ketrampilan. Tetapi, apakah sebenarnya bagi
penderita stroke itu sudah cukup ? Ternyata sama sekali BELUM CUKUP.
Terapi Rekreasi dan Olah raga
Aku
sih tidak mengada2. Dunia penderita stroke itu sama dengan dunia orang2 normal
lainnya : hidup damai dengan keluarga dan sahabat, bekerja dan ‘bersenang2′.
Apa yg dimaksud dengan ‘bersenang2?’. Ya, itu semua kesenangan yang dulu di
nikmati oleh si penderita (yg sekarang tidak bisa menikmatinya lagi karena
tidak bisa/belum bisa). Misalkan, bila dulu dia suka menulis atau dulu dia suka
menonton atau bermusik, sekarangpun si penderita harus juga melakukannya,
karena jika kegiatannya terhenti gara2 stroke, dia akan sangat stress yg bisa
mengakibatkan menurunnya daya tahan psikologis si penderita.
Aku
sangat suka musik Rock, menulis, membuat blog dan olah raga, Fitness setiap
saat, justru lebih lama lagi bila hatiku sedang bahagia ataupun sedih. Coba
saja bayangkan : Aku hanya memakai tangan kiriku karena tangan kananku lumpuh.
Bagaimana aku bisa melakukan kegemaranku ? Bagaimana aku bisa bekerja, mengajar
dan memberikan contoh untuk mahasiswa yg sedang belajar ? Atau bagaimana aku
bisa bermain sepeda motor atau bermain apa
saja dengan anak2ku jika tanganku hanya satu ? Dan ternyata, aku bisa sangat
stress memikirkan hal itu.
Terapi
fisik memang membantu memulihkan ‘harga diri’ku. Tetapi terapi kesenangan lebih
membuat diriku menjadi lebih ‘berharga’ walau kenyataannya aku tidak bisa /
belum bisa apa2 …..
Sebuah
penekanan yang selalu di dengungkan oleh terapisku, adalah
bahwa
aku, sebagai penderita stroke, tetap mempunyai hak untuk hidup biasa, bekerja
biasa dan berbahagia bersama dengan semua orang normal tanpa dibedakan.
Itu
yang aku pahami. Dan di benakku, aku HARUS BISA MELAKUKAN SEMUA HAL SEPERTI
DULU DAN HIDUP MANDIRI TANPA DIBANTU ORANG LAIN.
Dan
mulailah aku melakukan terapi untuk kesenangan. Sebenarnya, aku sudah mulai
terapi ini sejak aku masih keluar dari rumah sakit, aku suka mendengarkan music
dengan lagu2 rock kesukaanku dan setiap hari juga aku melakukan jalan pagi,
Senam, fitness ringan dan sekali2 renang bersama keluarga.
Manfaat Jalan pagi.
Adapun
manfaat jalan pagi yang aku rasakan adalah disamping tubuh terasa segar /fresh
juga dapat menurunkan Tensi darahku. Demi kesehatanku aku sengaja membeli tensi
meter digital supaya dapat secara rutin mengontrol tekanan darahku, maka
sebelum aku jalan pagi hal yang kulakukan adalah memeriksa tekanan darahku dan
hasilnya rata-rata masih tinggi yaitu 170/140 mm.hg, akan tetapi sepulangnya
jalan pagi aku periksa kembali tensi darahku ternyata turun menjadi normal yaitu
antara 120 s/d 130/80 mm.hg.
Beberapa Aspek dari Olahraga Renang
Renang dianggap sebagai salah satu olahraga yang baik karena
melatih fisik, nafas, mental dan emosi seseorang.
Latihan renang bersama keluarga dapat menjadi terapi rekreasi untuk
keshatan dan pshicology karena membuat badan fresh, menjaga kelenturan otot, melancarkan
pernapasan dan juga menghilangkan stress, sehingga sangat cocok untuk melatih pasien
pasca stroke.
Latihan fisik berenang dilakukan dengan menggerakkan otot tangan
dan lengan, leher, perut, pinggul, paha, tungkai, dan kaki. Teknik pernafasan
olahraga renang konon bisa mengurangi dampak dari penyakit asma. Perenang
yang baik akan menarik dan membuang nafas pada saat yang tepat dan secara
efisien. Olahraga renang sedikit banyak melatih menarik nafas secara penuh
sesuai dengan kapasitas paru-paru, melatih otot-otot pernafasan karena harus
menghembuskan nafas dengan tenaga ekstra ketika hidung dan mulut dalam posisi
dibawah permukaan air. Berenang juga membantu melatih ketenangan diri,
mental dan emosi seseorang untuk tidak mudah panik ketika berada di kolam dalam
ketika terjadi kram otot.
Beberapa aspek dari olahraga renang yang patut diketahui sebagai
berikut :
1. Jangan berlatih di kolam dalam untuk belajar berenang. Berenang di
kolam dalam dan dangkal nyaris tidak mempunyai efek yang berbeda bagi perenang
amatir, sehingga berlatihlah di kolam dangkal dan nanti setelah mahir baru
kemudian mencoba berenang di kolam dalam, dimana masa-masa awal tetap perlu diawasi
oleh orang lain.
2. Berenanglah sesuai dengan lintasan yang tersedia. Jika kebanyakan
pengguna kolam menggunakan lintasan panjang maka gunakanlah lintasan panjang
untuk berenang. Memotong lintasan beresiko tabrakan dengan perenang lain.
Kepala yang berbenturan bisa beresiko pingsan dan harus ditarik ke pinggir
kolam dengan bantuan orang lain. Gaya yang amat beresiko terjadi tabrakan
adalah gaya bebas, karena pada gaya bebas perenang tidak melihat ke depan.
Perhatikan jalur yang akan dilalui sebelum meluncur, dan mengalahlah kepada
perenang yang lebih cepat.
3. Bilaslah sebelum masuk kedalam kolam agar pengguna kolam lain
tidak jijik karena masuk kolam dengan tubuh bau dan penuh keringat. Jangan
meludah dalam kolam, dan jika di permukaan air, meludahlah ke parit yang
biasanya mengelilingi kolam.
4. Turunlah ke kolam secara perlahan dan jangan langsung melompat
dengan kepala lebih dahulu sebelum memastikan kedalaman air. Banyak terjadi
kecelakaan kepala membentur dasar kolam karena tidak menyadari kedalaman kolam.
Melompat dengan posisi horizontal juga beresiko tulang rusuk patah karena
hempasan.
5. Gaya berenang yang memerlukan gerakan otot terbesar adalah gaya
kupu-kupu dan gaya bebas. Gaya kupu-kupu adalah gaya yang amat simetris dan
semua gerakan sesuai dengan arah gerakan engsel. Gaya bebas bisa simetris jika
membiasakan mengambil nafas dari kedua sisi kiri dan kanan. Gaya dada adalah
gaya simetris tapi gerakan kaki di gaya dada tidak sesuai dengan gerakan engsel
lutut sehingga berpotensi membuat cidera lutut. Pada gaya dada kaki
bergerak seperti gunting padahal gerakan engselnya adalah seperti gerakan
berjalan.
6. Perbaikilah gaya berenang yang digunakan agar supaya gerakannya
efisien dan semua otot terlatih dengan baik. Banyak sekali tutorial berenang
yang tersedia di youtube.
7. Bilaslah tubuh setelah berenang dan meskipun menggunakan sabun,
gosoklah kulit untuk menghilangkan kaporit yang menempel. Kaporit (chlorine)
bersifat menyerap air, sehingga jika kaporit masih menempel di kulit, kulit
akan menjadi kering dan seakan bersisik.
Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambah wawasan di bidang Kesehatan dan Olah Raga.
Thanks
Ir. Najamudin, MT
Photo Ir. Najamudin, MT
Olah Raga Renang di Water bom Lembah Hijau Bandar Lampung
Photo Ir. Najamudin, MT
Olah Raga Fitness di Bandar Lampung
Rekreasi Renang Photo Ir. Najamudin, MT bersama keluarga
di Pemandian Cibiya Bandar Lampung
Rekreasi Renang Photo Ir. Najamudin, MT bersama keluarga
di Water bom Lembah Hijau Bandar Lampung
Photo Ir. Najamudin, MT di Water bom Lembah Hijau Bandar Lampung