Cara Perawatan dan
Penggunaan Kopling yang baik agar Awet dan Tahan Lama
Oleh
: Ir. Najamudin, MT
Dosen
Universitas Bandar Lampung
Perawatan Kopling
Beberapa pengendara yang mengeluhkan bahwa ia harus seringkali
mengganti pelat kopling yang cepat habis, padahal menurutnya jeda waktu
penggantian pelat kopling belum lama. Tentu saja dengan seringnya mengganti
pelat kopling berarti harus mengeluarkan uang yang lebih banyak.
Menurut pengalaman, salah satu penyebab paling umum cepat habisnya
pelat kopling adalah tata cara mengemudi kendaraan yang kurang baik. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini kami informasikan mengenai kopling dan tata cara
mengendarai kendaraan agar kopling dapat bekerja secara optimal dan tentu saja
tidak mudah rusak.
Mekanisme Kopling
1) Komponen Kopling
Sistem kopling terbagi dalam sejumlah komponen yang masing-masing
memiliki fungsi saling mendukung bagi optimalisasi tugas ‘perantara’ itu. Satu
set kopling terdiri dari pelat/piringan kopling (clutch disc), matahari (cover
clutch), roda gila (flywheel), dan leher kopling (release bearing).
2) Prinsip Kerja Kopling
Saat pedal kopling ditekan, hubungan antara mesin dengan sistem
penggerak (transmisi) terputus karena roda gila (flywheel) dan pelat/piringan
kopling (clutch plate) tidak saling bersinggungan sehingga tenaga yang
dihasilkan oleh mesin tidak dapat diteruskan ke komponen penggerak. Lalu, bila
pedal kopling dilepas atau tidak diinjak (difungsikan) maka hantaran putaran
mesin akan kembali menggerakkan transmisi.
3) Penggunaan Kopling yang
benar
Jika menginjak pedal kopling, maka tekanlah pedal kopling
sepenuhnya. Tujuannya adalah agar roda gila (flywheel) dan pelat/piringan
kopling (clutch plate) dapat terpisah secara sempurna, sehingga dapat
memudahkan dalam memindahkan tuas transmisi.
Ketika sedang menginjak pedal kopling secara sempurna, pindahkan
tuas transmisi.
Setelah memindahkan tuas transmisi, selanjutnya bebaskan injakan
kopling secara perlahan diselaraskan dengan injakan pedal gas agar kendaraan
dapat berjalan dengan halus dan tidak membuat kendaraan meloncat.
4) Penggunaan Kopling yang
salah
Seringkali kita tak mengetahui sebenarnya terdapat beberapa hal yang
menjadikan komponen kopling cenderung mudah mengalami kerusakan. Berikut ini
hal-hal yang dapat memudahkan komponen kopling mengalami kerusakan, antara
lain:
Meletakkan kaki pada pedal kopling selama kendaraan berjalan. Hal
ini dapat mempercepat keausan pada release bearing dan pelat/piringan kopling.
Menahan setengah kopling saat mobil antri di tanjakan. Hal ini dapat
mempercepat kerusakan sistem kopling. Mesin pun sering terasa bergetar sehingga
membuat fungsi karet penahan mesin (engine mounting) juga dapat terganggu.
Sebaiknya gunakan rem tangan untuk menahan kendaraan ketika sedang antri di
tanjakan.
Menginjak dan melepas kopling secara kasar. Bila dilakukan dengan
cara yang kasar maka sentukan pelat/piringan kopling terhadap roda gila
(flywheel) akan terasa lebih keras, hal ini akan mempercepat keausan sistem
kopling.
5) Tips Merawat Kopling
Melakukan pengecekan dan perawatan kopling secara rutin.
Gunakan selalu gigi satu untuk start awal kendaraan, karena jika
menggunakan gigi di atasnya, kopling akan dibebani secara berlebihan dan
mempercepat keausan. Netralkan tuas transmisi jika berhenti. Contoh: di lampu
merah.
Masalah umum yang terjadi pada kopling
1)
Kopling selip.
Akibat dari kopling selip, kendaraan tidak dapat berjalan,
kurang tenaga, dan dapat menyebabkan
boros bahan bakar, hal ini disebabkan tenaga mesin tidak tersalurkan ke sistem
penggerak (transmisi) karena pelat/piringan kopling sudah aus.
2)
Kopling jeblos.
Akibat dari kopling jeblos, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan, hal ini disebabkan tidak dapat terpisahnya pelat/piringan kopling
dengan mesin karena tenaga yang disalurkan dari pedal tidak mampu diteruskan ke
sistem kopling. Kabel kopling yang putus, silinder kopling bocor, dan matahari
yang rusak merupakan beberapa hal yang membuat tenaga dari pedal tidak dapat
diteruskan ke sistem kopling.
3)
Kopling lengket.
Akibat dari kopling lengket, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan karena tidak terpisahnya pelat kopling dan mesin akibat
pelat/piringan kopling lengket. Penyebab kopling lengket karena air atau lumpur
yang masuk ke area sistem kopling.
Jika pada saat menggunakan kopling, tercium bau terbakar, disarankan
segera menghentikan kendaraan dan parkir terlebih dahulu karena indikasi
tersebut menunjukkan bahwa terjadi panas tinggi pada kopling, hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan pada sistem kopling.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita
semua dan dapat menambah
wawasan di bidang Mechanical Engineering
Thanks
Ir. Najamudin, MT
No comments:
Post a Comment