Mengenal Jenis Kopling Manual
Dan Cara Penggunaannya Pada Kendaraan
Bermotor Anda
Oleh
: Ir. Najamudin, MT
Dosen
Universitas Bandar Lampung
Kopling Plat
Kopling Plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu
plat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan
poros tersebut sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara
sesamanya.
Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat
banyak, yaitu berdasarkan atas banyaknya plat gesek yang dipakai. juga
dapat dibagi atas kopling basah dan
kering, serta atas dasar pelayanannya (manual, hidrolik, numatik, dan elektromagnetis).
Bentuk kopling plat yang paling sederhana
diperlihatkan dalam gambar dibawah ini,
badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri, dan badan B dipasang
pada poros disebelah kanan serta dapat bergeser secara aksial pada poros
tersebut sepanjang pasak luncur.
Gambar
Kopling Plat
Bidang gesek C pada badan B didorong kebadan A hingga terjadi
penerusan putaran dari poros penggerak di sebelah kiri ke poros yang digerakkan
ke sebelah kanan. Pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan meniadakan gaya
dorong hingga gesekan akan hilang.
Kopling Plat digunakan pada kendaraan bermotor, mengingat
pembahasannya yang cukup banyak maka akan dibahas pada bab selanjutnya.
Jenis
Kopling Manual Pada Kendaraan (Kopling Gesek)
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses
pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan
digerakkan. Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada 12 sistem
pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan
dan mobil penumpang lainnya. Kopling hidrolik banyak dipergunakan pada
kendaraan dengan transmisi otomatic. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan
hidrolik, dan pemindahan tenaga dari satu kopling ke kopling yang lainnya,
dilakukan dengan mengatur aliran hidroliknya.
Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling
gesek yang banyak digunakan dapat dijelaskan melalui Gambar berikut ini :
Gambar
Kopling Saat piringan pemutar (Drive Disc)
tidak terhubung dengan piringan yang diputar (Driven Disc).
Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini
terlihat fungsi utama kopling adalah memutus dan menghubungkan jalur tenaga
dari mesin ke roda kendaraan. Proses perpindahan tenaga, poros engkol
(Crank Shaft) memutar drive disc dalam kopling. Selama piringan/disc yang
lain (Driven Disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak
ada tenaga/torsi/gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah daya, atau
kopling dalam kondisi bebas.
Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc akan
memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai
hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke
komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke roda penggerak. Saat kedua
disc bersinggungan, dan saling berputar bersama dapat diilustrasikan dalam
Gambar berikut ini :
Gambar Kopling Saat kedua piringan berhubungan
dan berputar bersama.
Cara Penggunaan Kopling Manual
Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling, yaitu disaat bersamaan
melepas pedal kopling, tidak dilepas langsung namun sedikit demi sedikit hingga
terhubung. Proses ini untuk menghindarkan terjadinya kejutan saat keduanya
berhubungan. Sebab bila kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung
tentu akan terjadi kejutan gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh
pengemudi pada pengalaman pertamanya melepas pedal kopling, hingga kendaraan
tersebut bergerak tersendat-sendat. Jadi dengan melepas kopling sedikit (kalau
istilah masyarakat setengah kopling), terjadi perpindahan tenaga melalaui
gesekan pelat kopling. Dengan kata lain,
perpindahan tidak terjadi sekaligus.
Semoga tulisan ini bermanfaat
untuk menambah wawasan di bidang Teknik Mesin.
Thanks
Ir.
Najamudin, MT
No comments:
Post a Comment