Peningkatan Daya (performance) Sepeda Motor 125cc dengan Modifikasi Silinder yang
di upgrade agar Mampu digunakan
Sebagai
Motor Balap
Oleh : Ir. Najamudin, MT
Dosen Universitas Bandar Lampung
Peningkatan Daya (performance).
Untuk
meningkatkan kemampuan, perubahan daya (performance) sebuah
motor yang dipakai untuk adu kecepatan kebanyakan mekanik melakukan modifikasi
pada volume silinder. Ketika silinder motor diperbesar, maka volume pembakarannya membesar,
sehingga dengan otomatis akan terjadi peningkatan perbandingan kompresi yang berpengaruh
pada tekanan kompresi dan tekanan pembakaran yang meningkat pula, sehingga
diperoleh daya yang besar. Bore up
adalah cara untuk meningkatkan isi volume
silinder, dengan menggunakan piston yang mempunyai diameter yang lebih
besar dari standarnya. Sehingga pada silinder dan piston yang diperbesar maka bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak
diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan
energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (rpm). Dalam pembahasan penelitian ini penulis membahas tentang pengaruh bore up mesin pada sepeda motor supra
x-125 cc dari ukuran diameter silinder 52,4 mm menjadi 54 mm, hal-hal yang perlu ditinjau dalam
pembahasan ini antara lain : Perubahan daya (performance) , perubahan torsi sebelum dan sesudah mesin di bore up.
Tinjauan Pustaka
Adapun yang dimaksud dengan motor bakar
adalah sebuah pesawat yang energi makaniknya diperoleh dengan pembakaran bahan
bakar didalam pesawat itu sendiri. Oleh karena itu motor bakar kadang-kadang
digolongkan kedalam mesin kalor dengan pembakaran dalam” (Internal Combustion
Engine).
Salah satu penggerak mula yang banyak
dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi thermal untuk
melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi thermal menjadi energi
mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran.
Bagian-bagian motor bakar
Gambar 1. Bagian-bagian motor bakar
Gambar 2. Siklus Otto (Motor Bakar Bensin 4 Langkah)
Pelaksanaan
Modifikasi ,Pembahasan dan Analisa
Modifikasi ini dilakukan dengan menggunakan mesin sepada
motor Supra X-125 cc yang standar dan yang sudah di bore up (dimodifikasi). Pengujian ini difokuskan pada perbandingan
unjuk kerja kedua mesin tersebut, yang didapat dari perbandingan antara
menggunakan mesin standar dengan diameter silinder 52,4 mm dan mesin yang sudah
di bore up (dimodifikasi) dengan
diameter silinder 54 mm.
Pembahasan dan Analisa Modifikasi diambil
berupa data daya (power), torsi yang
dihasilkan mesin yang belum mengalami bore
up dan mesin yang sudah di bore up
(dimodifikasi) dengan diameter silinder 54 mm pada putaran mesin 1500, 2500,
4000, 5500 dan 7000 rpm.
Sepeda Motor,
Alat dan Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Satu unit sepeda motor Honda Supra X-125 cc tahun 2006.
2. Satu unit blok mesin standar dan satu unit blok mesin yang sudah di bore up sepeda motor Honda Supra
X-125cc.
3.
Dynojet, alat yang digunakan untuk menghitung torsi dan
power mesin maksimal yang didapatkan pada putaran mesin (rpm) tertentu.
4. Bahan bakar, dalam hal ini adalah bensin atau premium.
5. Stop watch, untuk mengukur waktu dalam eksperimen.
6. Tachometer, untuk mengukur putaran mesin.
7. Feeler gauge, digunakan untuk mengukur
celah katup dan celah busi.
8.
Selang bahan bakar yang
digunakan untuk memudahkan pengamatan dalam eksperimen.
9. Compression tester, digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada
silinder mesin.
Gambar 3. Silinder
dan piston yang digunakan Modifikasi
Persiapan
Pengujian hasil Modifikasi :
Menyiapkan
dan memeriksa peralatan pendukung yang digunakan .
a. Menyiapkan dan memeriksa kendaraan sepada motor Supra X-125D.
b.
Menyiapkan satu unit blok mesin
standar dan satu unit blok sudah bore up
(dimodifikasi) sepada motor supra x 125D yang akan digunakan dalam penelitian ini.
c.
Mengukur kompresi dari mesin
standar dan mesin yang bore up.
Hasil Modifikasi :
Data Spesifikasi Motor Honda
Supra X-125D
Tipe mesin :
4 langkah
Diameter x langkah :
52,4 mm x 57,9 mm
Volume langkah :
124,8 cc
Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1
Diameter x langkah :
54 mm x 57,9 mm (dimodifikasi)
Volume langkah : 132,54 cc (dimodifikasi)
Perbandingan Kompresi :
9,8 : 1
Pengukuran Peningkatan Daya (performance) Kondisi mesin Hasil Modifikasi
Untuk mengukur Peningkatan daya (Performance)
pada kondisi mesin hasil Modifikasi, maka digunakan alat yang disebut Dynojet, alat ini digunakan untuk menghitung
torsi dan power mesin maksimal yang didapatkan pada putaran mesin (rpm)
tertentu.
Pengambilan data dalam pengujian dengan
menggunakan silinder blok 54 mm sebagai
berikut:
Dari hasil pengujian dengan
pemakaian silinder blok berdiameter 54 mm, dari tahap 1 sampai tahap 4, daya
dan torsi maksimum mengalami perubahan
atau kenaikan yang signifikan kurang
lebih 2 hp dari pemakaian silinder blok berdiameter 52,4 mm
.
Tabel
1. Rata-rata kenaikan daya dan torsi pada silinder 52,4 mm dan 54 mm
Grafik
perbedaan daya (power) vs putaran
mesin (rpm)
Dari grafik diatas, terlihat bahwa daya
motor bakar yang menggunakan silinder blok berdiameter 54 mm lebih tinggi,
karena pada dasarnya pembesaran silinder berpengaruh besar dari meningkatnya
daya yang dihasilkan.
Grafik perbedaan torsi (Nm) vs putaran mesin (rpm)
Dari grafik diatas, Besar torsi yang
dihasilkan dari motor yang diuji meningkat seiring dengan meningkatnya putaran
mesin hingga 4000 rpm dan kemudian menurun, baik untuk keadaan dengan pemakaian
silinder blok 54 mm meningkat hingga 5500 rpm dan kemudian menurun.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengukuran Dynojet dan analisa
data serta teori pembahasan dilapangan yang dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dari hasil
pengukuran dan pengujian dengan menggunakan Dynojet
maka dihasilkan Peningkatan Daya (performance) Sepeda Motor 125cc dengan modifikasi silinder yang diupgrade menjadi
132,54 cc agar Mampu digunakan Sebagai Motor Balap
2.
Dalam pengujian mesin terhadap
daya dan torsi pada kondisi silinder standar 52,4 mm, memperoleh daya maksimum
6,15 Hp dan torsi maksimum 8,20 Nm dengan menggunakan alat uji dynojet.
3.
Untuk pengujian dengan
menggunakan silinder 54 mm memperoleh daya (power)
maksimum 8,84 Hp dan torsi maksimum 10,01 Nm.
4.
Sfesifikasi Mesin sebelum
dimodifikasi :
Volume langkah (VL) : 124,8 cm3
Volume sisa (Vc) : 15, 03 cm3
Perbandingan
kompresi (r) : 9,3 : 1
Daya efektif maksimum
: 6,15 Hp
Torsi (T) : 8,20 N.m
5.
Sfesifikasi
Mesin setelah dimodifikasi (bore up) :
Volume langkah (VL) : 132,54 cm3
Volume sisa (Vc) : 15, 03 cm3
Perbandingan kompresi
(r) : 9,8 : 1
Daya efektif
maksimum : 8,84 Hp
Torsi (T) : 10,01 N.m
6. Ditinjau dari analisa perhitungan: mengupgrade
sebuah mesin motor dengan cara bore up
berpengaruh terhadap volume langkah, volume silinder, daya dan torsi lebih
besar dari kondisi mesin standar.Saran
1.
Bagi pengguna sepeda motor yang
ingin meningkatkan tenaga dan kecepatan sepeda motornya dapat melakukan bore up mesin motor tersebut.
2.
Bagi pengendara motor yang
mesinnya sudah mengalami bore up,
sebaiknya rubahlah sistem pengapian dan sistem bahan bakarnya agar mendapat
tenaga yang besar pula.
3.
Disarankan jika ingin melakukan
bore up, perlu memperhatikan
ketebalaan dinding silinder, jika terlalu tipis disarankan memperbesar silinder
dan diikuti mengganti silinder blok yang diinginkan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambah wawasan di bidang Mechanical
Engineering
Thanks
Ir. Najamudin, MT
No comments:
Post a Comment